Dubes RI Minta Muslim Indonesia Tidak Terprovokasi Pembakaran Alquran di Norwegia
RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Kelompok Stop Islamisasi di Norwegia atau Stopp Islamiseringen Av Norge (SIAN) melakukan pembakaran Alquran di Kota Kristiansand, Norwegia, pada 16 November lalu. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia pun bereaksi.
Indonesia melalui Dubes RI di Oslo, Norwegia, Todung Mulya Lubis KBRI Oslo juga mengimbau kepada seluruh Muslim Indonesia di Norwegia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi pembakaran Alquran tersebut, serta mengikuti imbauan aparat hukumsetempat.
WNI juga diharapkan untuk selalu membawa identitas diri saat bepergian dan menghindari kerumunan yang dirasa mencurigakan dan menghubungi KBRI Oslo dalam keadaan darurat.
Selain itu Todung juga mengatakan bahwa pihaknya telah meminta insiden pembakaran Alquran itu diusut tuntas karema melukai hati umat Islam.
‘’Kami sangat prihatin atas insiden tersebut. Pembakaran Alquran sangat melukai perasaan masyarakat Muslim, tidak hanya di Norwegia, tetapi juga di seluruh dunia. Hal tersebut juga berpotensi menimbulkan konflik dan mencederai nilai-nilai perdamaian yang berdasarkan toleransi dan kebebasanberagama,” demikian disampaikan Todung sebagaimana dalam siaran pers yang diterima Okezone.
“Kami mendorong kepada Pemerintah Norwegia untuk dapat mengusut insiden tersebut dan memberikan keadilan untuk semua pihak. Kami juga berharap agar merebaknya Islamophobia bisa dihilangkan karena kebebasan beragama adalah hak asasi yang dimiliki semua warga,’’ tambahnya.
Todung juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut secara langsung maupun tertulis kepada Kementerian Luar Negeri Norwegia.
Sementara itu, guna menjaga perdamaian dan toleransi antar-umat beragama di kedua negara, pada 2019 KBRI Oslo telah beberapa kali mengadakan kegiatan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan di Norwegia.
Selain itu pada Oktober dan November 2019 KBRI Oslo dan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Dialog Lintas Agama dan Dialog HAM.**